Home > Thoughts > Ibarat Pungguk Merindukan Bulan

Ibarat Pungguk Merindukan Bulan

Senin (7/02/2011) pagi Dedek hilang tak berbekas,pun tak ada jejaknya. Dedek Ucing, begitulah nama yang kami berikan padanya karena umurnya yg jauh lebih muda dibandingkan dengan kucing persia satu lagi yang berkelamin betina. Betina ini sudah tua, kata dokter hewan, jadi sangat beresiko bila ingin bereproduksi.
Dedek Ucing, kucing persia jantan yang dibeli pada hari yang sama dengan si kucing betina tua yang diberi nama Kakak Ucing. Memang dimaksudkan sebagai pasangan Dedek Ucing, supaya gak kesepian, ada teman senasib sepenanggungan. Sejak hari itu pula mereka menjadi teman akrab, teman senasib sepenanggungan. Bahkan seperti kakak beradik.
Meskipun mereka ini, kucing-kucing ini adalah kucing persia, mereka tetap bisa merasakan sejuknya udara pagi, berjemur di pagi hari, bahkan bermain-main di taman pada sore hari. Selain lingkungan tempat tinggal yang sangat mendukung bagi mereka untuk mengenal alam dan dekat ke alam, keamanan pun terjaga. Itu sebabnya mengapa kucing-kucing itu dapat merasakan sejuknya alam di pagi dan sore hari tanpa khawatir hilang tersesat.
Hanya…pagi itu…ah…aku gak sanggup mengisahkan kronologi hilangnya Dedek Ucing, karena toh…dia tidak pernah kembali ke rumah ini sejak pagi itu. Mengharap Dedek kembali, ibarat pungguk merindukan
bulan,mengharapkan sesuatu yg gak mungkin didapat.
Sampai hari ini, sosok Dedek Ucing selalu teringat. Segala tingkah Dedek masih hangat dibicarakan oleh anggota keluarga, dengan hati yang pilu karena sosok Dedek tinggal kenangan.

Categories: Thoughts
  1. No comments yet.
  1. No trackbacks yet.

Leave a comment